Saat hadir di acara teman, saya biasa mengambil foto dengan lensa Canon EF 50mm f/1.8 II. Ketika wisuda Eldi siang kemarin, saya move on pada Canon EF 135mm f/2 L.
Saturday 21 October 2017
Canon EF 135mm f/2L USM
A good snapshot keeps a moment from running away. Karenanya, merekam momen berharga jadi kurang maksimal tanpa lensa paripurna!
Saat hadir di acara teman, saya biasa mengambil foto dengan lensa Canon EF 50mm f/1.8 II. Ketika wisuda Eldi siang kemarin, saya move on pada Canon EF 135mm f/2 L.
Pada akhirnya lensa kelas Luxury tersebut sukses menutupi kondisi asli Sabuga yang siang itu kurang estetik. Lensa ini juga menghasilkan foto yang creamy dan "membuat momen wisudaku paripurna," kata Eldi.
Saat hadir di acara teman, saya biasa mengambil foto dengan lensa Canon EF 50mm f/1.8 II. Ketika wisuda Eldi siang kemarin, saya move on pada Canon EF 135mm f/2 L.
Lensa fix ini memiliki bukaan diafragma maksimum f/2 dan minimum f/32. Aperture f/2 jelas sangat membantu fotografer dalam menjaga kualitas gambar di tempat yang minim cahaya. Hasil foto yang dihasilkannya soft, dengan latar belakang bokeh sempurna. Nah, sebenarnya lingkaran bokeh memiliki tingkat bundarnya masing-masing. Karena Canon EF 135mm memiliki banyak pisau, bisa dikatakan bulat yang dihasilkan termasuk bulat ideal.
Canon EF 135mm dilengkapi lapisan Super Spectra Coating sehingga kontras dan akurasi komposisi warnanya jadi tinggi. Foto yang tercipta dari lensa tersebut punya ketajaman mantap karena adanya sepuluh elemen optik dengan dua elemen UD.
Saya pribadi karena sebelumnya terbiasa menggunakan Canon EF 50mm f/1.8 yang mungil dan ringan, bobot 750g jadi terasa agak berat hehe. Padahal lensa dengan diameter 82.5 mm dan panjang 112 mm itu terhitung ringan dibandingkan jenis lensa tele lainnya.
Lensa dengan jarak minimum fokus 3' atau 0,9 m ini cocok digunakan pada kondisi yang kurang memungkinkan untuk menangkap objek dari jarak dekat. Mendokumentasikan kegiatan olahraga, seminar, konser, atau wajah seseorang secara close up jadi maksimal dengan Canon EF 50mm f/1.8.
Sunday 27 August 2017
Food
Teh Tika, membidik piring-piring nasi |
14 porsi nasi ayam |
Porsi lainnya |
Apapun makanannya, minumnya.. |
Selamat ulang tahun Gracety Shabrina! |
24 |
Suap |
Jangan lupa baca buku |
P.S: Foto-foto ini diambil 20 Agustus lalu dalam syukuran milad Teh Gracety Shabrina. Berbeda dengan syukuran atau ulang tahun lainnya, acara ini diisi kegiatan super positif yang berisi kajian ketauhidan, launching buku Se Lever dan Zasha Project yang merupakan karya dari Teh Ecy (langsung tengok instagram @gracetyshabrina dan @zasha.indonesia untuk kepo lebih lanjut!)
Wednesday 17 May 2017
“The
(500) Days of Summer attitude of ‘He wants you so bad’ seems attractive
to some women and men, especially younger ones. But I would encourage
anyone who has a crush on my character to watch it again and examine how
selfish he is. He develops a mildly delusional obsession over a girl
onto whom he projects all these fantasies. He thinks she’ll give his
life meaning because he doesn’t care about much else going on in his
life. A lot of boys and girls think their lives will have meaning if
they find a partner who wants nothing else in life but them. That’s not
healthy. That’s falling in love with the idea of a person, not the
actual person.”
- Joseph Gordon-Levitt
Wednesday 10 May 2017
Stok Foto Bunga Gratis
Oleh-oleh dari Wisuda Unpad Gelombang III ini saya bagikan secara gratis! Bebas guna tanpa perlu cantumkan sumber (asli ridho asal jangan diaku hasil jepretan antum weh). Sangat cuco digunakan dalam desain poster kajian muslimah, kajian pra-nikah, ornamen tipografi, dan lainnya.
Btw, hatur nuhun yang tanggal 3 kemarin sudah menyempatkan hadir juga kado bunga-bunganya :)
Saturday 15 April 2017
Thursday 13 April 2017
"Setiap anggota badan mempunyai tugas sendiri. Kalau anggota itu tidak dapat melakukan tugasnya, atau mulai kacau balau melakukan tugasnya, tandanya dia mulai sakit. Mata telah sakit kalau dia tidak dapat melihat atau kabur penglihatan. Tangan telah sakit kalau dia tidak dapat bekerja lagi atau menggigil kalau memegang sesuatu m penyakit jiwa pun demikian, dan apabila dia tidak mampu lagi menuntut ilmu menyelami hikmat rahasia alam atau makrifat, atau tidak cinta lagi atau telah kurang cintanya kepada Allah, atau beribadah kepada Tuhan, atau telah lupa dan dia lalai, hingga tidak merasa lagi kepuasan batin karena Dzikrullah."
- Al Ghazali (dalam Hamka, 2016: 49)
Alhamdulillah S.I.Kom
21 Maret 2017.
Foto ini diambil pasca berakhirnya status saya sebagai mahasiswa Universitas Padjadjaran.
Akhir kata, alhamdulillah.
Foto ini diambil pasca berakhirnya status saya sebagai mahasiswa Universitas Padjadjaran.
Bunga Novi, Geng Seblak Macaroni Jatos
Geng Medfo Syamil (Juara!)
Akhir kata, alhamdulillah.
Wednesday 12 April 2017
Subscribe to:
Posts (Atom)